2021

So glad, we’ve survived the year!

Menyebut tahun 2021 sebagai tahun yang menantang rasa-rasanya akan menjadi pernyataan yang sedikit meremehkan. Tahun 2021 bukan cuma menantang, melainkan tahun di mana kita dipaksa menghadapi cobaan dan ujian di tingkat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi makin menggila, lebih mengerikan dibandingkan tahun 2020. Tentu saja gara-gara varian delta yang bak tsunami itu, menyapu begitu banyak orang menjadi korban….

Bertahun-tahun mendatang, tahun 2021 akan kita kenang sebagai tahun yang brutal, di mana kita dipaksa menyederhanakan fokus menjadi satu saja: bertahan hidup, literally. Hari-hari kita terbuat dari Innalillahi, begitu kata Joko Pinurbo.

coretan puisiku…

Kini, menjelang tutup tahun, setelah varian delta memuncak, kasus covid-19 memang berangsur turun. Alhamdulillah. Ini tak lepas dari semakin banyaknya akses vaksinasi. Menutup tahun 2021, kabar terbaik itu datang juga di telinga. Yaitu, dimulainya vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Ini artinya, Attar dan Aqshal berkesempatan mendapatkan vaksin dan memungkinkan pembukaan sekolah secara normal mulai tahun depan.

Attar berhasil mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Sinovac pada 27 Desember 2021. Sedangkan Aqshal, karena di TK belum ada gelar vaksinasi Covid, akhirnya kami bawa ke mal terdekat yang menggelar vaksinasi massal. Alhamdulillah, pada hari terakhir tahun 2021, Aqshal akhirnya mendapatkan suntikan pertama Sinovac! Inilah penutup tahun paling manis yang bisa saya bayangkan setelah menyaksikan tahun 2021 yang mengerikan.

Saya dan Teguh sudah lebih dulu mendapatkan vaksin. Teguh, karena statusnya sebagai jurnalis, mendapatkan giliran vaksinasi lebih awal, sekitar bulan Februari atau Maret, lupa-lupa ingat. Sedang saya baru mendapatkan vaksin sekitar April-Mei.

Menutup tahun 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah menembus 280 juta dosis. Terdiri atas vaksinasi 1st shot sebanyak 165,2 juta dosis. Lalu, dosis kedua sudah mencapai 113,8 juta dosis dan 3rd shot alias booster sudah mencapai 1,3 juta dosis.

Tahun ini juga, si bontot, bungsu kami akhirnya akikah, haha. Si bayi pandemi ini terlambat kami akikahkan. Apalagi kalau bukan karena pandemi. Hajatan yang seharusnya kami gelar Maret 2020 harus tertunda karena pagebluk, sampai datang ulang tahun pertamanya di Januari 2021. Tentu akikahnya tidak mengundang keramaian. Hanya keluarga dekat saja yang ke rumah: bapak ibu mertua, kakaknya Teguh, keluarga kakak dan adikku, lalu membagi berkat ke tetangga, keluarga besar, teman-teman dekat, juga ke panti asuhan.

Syukur tak terhingga bila sampai detik ini, kami masih diberikan kesempatan untuk bernafas, berkumpul bersama keluarga, sehat walafiat tak kurang suatu apa.

Banyak doa untuk tahun yang baru. Semoga pandemi tutup buku, kita dan semua orang yang kita cintai diberi kesehatan, umur panjang yang berkah. Semoga tahun 2022 menjadi tahun kebangkitan. Amin.

So much love,

RK

Comments

Banyak dibaca

Jakarta, Saya dan Seribu Cerita...

Darurat Literasi Finansial Mahasiswa di Kampus

Tarif Listrik Mahal, Turunkan Daya Listrik Jadi Solusi: Begini Cara Menurunkan Daya Listrik

Strategi Pengelolaan Keuangan Generasi Sandwich Tanpa Drama

Inflasi Tinggi Makin Mencekik, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Jastip Tipu-Tipu Menelan Korban Miliaran Rupiah: Waspadai Penipuan Jastip Skema Ponzi