Rekening Bank Digital Terbaik Bebas Biaya Paling Favorit (Part 2)

Rekening bank terbaik di kalangan milenial dan Gen Z adalah yang digital friendly dan #antiribet!

Dalam kurun waktu sekitar 5 tahun, kita diajak untuk memasuki era baru kehadiran bank-bank digital dengan tawaran layanan rekening bank digital nan menarik. Jujur saja, bagi saya yang ternyata masih termasuk generasi milenial ini (hahah!), kehadiran bank-bank digital ini dengan packaging produk layanan yang sangat digital-friendly, praktis dengan fitur lengkap, membuat rekening bank-bank konvensional jadi terasa jadul dan kuno.

Iya, dong, ya, sebagai #timAntiRibet dan #timOgahAntri, bertransaksi memanfaatkan kanal digital di mana saja dan kapan saja cukup dengan sentuhan jari, itu terasa bagai jawaban banget. Ga ada lagi buang-buang waktu pergi ke kantor bank pake antri segala, belum lagi dukungan fitur dalam aplikasi bank digital yang lengkap untuk berbagai kebutuhan; mulai dari urusan bayar-bayar, belanja olshop, jajan ke merchant, menabung, hingga investasi, semua bisa dilakukan di satu aplikasi.

Di tulisan bagian pertama, saya sudah membeberkan apa saja keunggulan rekening bank digital yang membuatnya istimewa dibandingkan rekening bank biasa. Nah, di bagian kedua ini, saya ingin mengulik satu per satu bank digital yang saat ini sudah ada di tengah kita. Kira-kira mana yang paling oke?

Jenius – BTPN

Saya harus menempatkannya di urutan nomer satu. Simply because, Jenius BTPN-lah boleh dibilang sebagai pionir layanan bank digital di Indonesia. Inget banget ketika itu billboard-nya nampang di mana-mana dengan tagline “Banking Reinvented.” Trus mereka bikin promo referral dengan iming-iming saldo Rp50.000, haha. Saya ingat dulu membuka rekening ini saat masih berkantor di Kuningan. Caranya gampang, tinggal download dan memasukkan data-data tertentu. Namun, ketika itu masih ada proses KYC (know your customer) di mana ada petugas Jenius yang nyamperin saya di kantor.

Apa yang membuat Jenius istimewa?

  1. Cara buka rekening ga pake ribet: download aplikasi di Playstore atau Appstore, prosesnya semua sudah fully online sehingga praktis dan cepat.
  2. Fitur lengkap untuk mendukung berbagai jenis transaksi. Mulai bayar utilities, transfer kesana sini termasuk topup e-wallet, buka tabungan rencana atau deposito sendiri bisa, belanja olshop ke luar negeri pake valas juga bisa, juga ada fitur flexi cash bagi yang butuh pinjaman dana tunai (semacam kredit tanpa agunan tapi pengajuannya bisa langsung lewat aplikasi Jenius).
  3. Bebas biaya ina inu. Kalau nilai saldo kamu rata-rata minimal Rp10 juta bulan sebelumnya, Jenius memberikan kuota bebas biaya transfer antarbank dan tarik tunai di ATM mana saja, masing-masing sebanyak 25x. Kalo nilai saldo di bawah itu, kuotanya juga lebih kecil.
  4. Jenius juga berfungsi sebagai e-wallet sehingga kita bisa gunakan untuk transaksi di merchant baik offline maupun online cukup dengan memasukkan $cashtag.
  5. Promo lumayan, kebanyakan untuk keperluan jajan-jajan gitu.
  6. Bantu banget pengelolaan keuangan. Setiap kita transaksi, Jenius memberikan pilihan kategori transaksi, apakah itu transaksi groceries, utilities, investment, food and drink, dan sebagainya. Juga ada fitur MoneyTory yang dipampang di laman depan aplikasi sehingga kita bisa langsung lihat uang kita banyak abisnya ke pos mana aja. Cetak histori transaksi pun ga pake ribet, cukup diunduh aja sesuai periode yang kita mau. Praktis abis!
  7. Pilihan kartunya banyak. Ada kartu debit utama, kartu debit virtual dan kartu debit tambahan. Kartunya juga berlogo VISA yang memungkinkan transaksi contactless.

Kekurangannya apa?

Saat ini, kekurangan utamanya adalah LEMOT BANGET, YA RABB. Saya tidak tahu masalahnya di mana dan apa. Tapi kelemotannya itu udah di taraf bikin jengkel. Asli, deh. Padahal sebelumnya enak-enak aja, lancar dan ga ada persoalan. Saya lupa persisnya mulai kapan kelemotan ini terjadi. Pernah saya komplain di twitter dan sampai detik ini tidak ada perubahan. Tetep aja lemot, hhhhh.

Trus, mulai Januari 2021, Jenius juga mengenakan biaya administrasi bulanan sebesar Rp10.000 seiring masa bulan madu selama 5 tahun sudah berlalu. Biaya segitu masih lebih murah, sih, dibanding bank-bank lain.

Baca juga: Rekening Bank Paling Menguntungkan

Digibank – Bank DBS

Di tengah kehebohan Jenius pada tahun 2016 itu, tahun berikutnya muncul Digibank yang dibesut oleh bank terbesar yang bermarkas di Singapura yaitu Bank DBS. Bank DBS Indonesia melansir Digibank dan menjadi digital banking yang head-to-head dengan Jenius kala itu.

Apa yang membuat Digibank istimewa?

  1. Bebas biaya transfer/top up e-wallet sampai 150x per bulan selama saldo kita ga kurang dari Rp1 juta (termasuk saldo rekening dana nasabah alias RDN). Keunggulan telak dari Jenius, ya, ini, hehe.
  2. Tarik tunai di ATM mana saja maksimal 5x bebas fee, syarat saldo minimal Rp1 juta.
  3. Bisa transfer valas, reksa dana, bisa akses KTA atau kredit tanpa agunan
  4. Biaya administrasi bulanan Rp10.000 bila saldo di bawah Rp5 juta.
  5. Verifikasi menerapkan teknologi biometric dan face recognition.

Kekurangannya apa?

Belum menyediakan kartu debit virtual. Cuma, ini kalau kita ga perlu-perlu amat, ya, bukan jadi kekurangan, sih, akhirnya. Sejujurnya, saya belum pernah menjadi nasabah Digibank, jadi saya tidak bisa mengeluarkan opini yang kuat terkait apa kekurangan bank digital yang satu ini. Coba kalau teman-teman pembaca ada yang pernah pake Digibank, silakan ditambahkan di komentar ya.

Blu – BCA

Ini sangat ditunggu-tunggu. Agak aneh ketika bank yang selama ini terkenal layanannya begitu leading sebagai transactional bank, malah masih belum menyediakan lini bank digital. Iya, gak? Haha. Sampai akhirnya, Blu akhirnya lahir pada tahun 2021. Wow, jadi sangat penasaran, dong, ya, apakah Blu ini bisa se-enchanting bank digital lain yang sudah lebih dulu ada? Saya pun penasaran… hihihi.

Tapiiiiii, saya akhirnya belum memutuskan untuk download, sih. Why? Jadi gini, tadinya saya mengira Blu ini akan bisa meneruskan rekening BCA yang sudah ada. Jadi, ga usah bikin rekening baru, gitu… Ternyata, eh, ternyata, Blu ini memang entitas terpisah dari BCA. Jadi, saat hendak download, ya, kita bikin rekening baru lagi. Karena saya sudah punya rekening BCA, jadinya agak-agak merasa ga perlu aja bikin. Kenapa gak bisa migrasi otomatis ya? Haha. Kalau bisa otomatis rekening yang ada sekarang disulap jadi digital, kan, enak, tuh, wkkk.

Berdasar hasil riset, berikut ini kelebihan Blu dari Bank Digital BCA:

  1. Biaya admin masih gratis, maklum masih baru, ya. Ke depan gimana, kita tidak tahu.
  2. Gratis transfer dan top up e-wallet hingga 20x per bulan tanpa minimal saldo di 2 bulan pertama, setelah itu syaratnya dipatok saldo minimal rata-rata Rp1 juta per bulan.
  3. KELEBIHAN UTAMA: gratis tarik tunai di ATM BCA yang tersedia buanyak banget di mana-mana itu. Menurut saya ini kelebihan paling tak terbantahkan. Bank digital lain, kebanyakan berasal dari bank-bank yang notabene penetrasinya memang masih kecil. Lah, kalo BCA kita semua tahu ATM-nya itu tiap 500 meter bisa ketemu, wkk. Jadi, faktor ini kelak akan membuat Blu unggul lebih lama karena sudah disokong infrastruktur semapan jaringan BCA. O, iya, Blu tidak bisa tarik tunai di ATM lain. Ini, sih, ga masalah, ya, lah wong ATM BCA udah banyak banget… TAPI, sejauh ini Blu belum menyediakan kartu debit, hahahah. Lho, terus gimana kalau mau tarik tunai? Tenang aja, Blu memungkinkan kamu tarik tunai tanpa kartu di ATM BCA, just like his elder bro yaitu aplikasi BCA mobile, wkk.
  4. Bisa buka rekening deposito online dengan interest 4% per tahun. Ini kelebihan juga bila dibanding kita punya rekening BCA biasa yang belum memungkinkan membuka deposito online.
  5. Bisa buka multirekening, joint rekening/rekening bersama, QRIS, laporan transaksi dan terintegrasi dengan marketplace Grup Djarum BliBli.
  6. Bisa tracking pengeluaran juga dan dikasi semacam insight untuk spending habit kita.
  7. Ada tiga pilihan tabungan, BluSaving (tabungan rencana), BluGether (tabungan bersama, bisa untuk arisan atau joint account ama pasangan), BluDeposit (deposito online mulai Rp10 juta).

Kekurangannya apa?

E-wallet yang tersedia baru sedikit. Baru Go-Pay dan OVO, doang. Ini menjadi kekurangan ketika bank digital lain sudah menyediakan kanal e-wallet jauh lebih banyak.

Trus, kalau bagi saya yang sudah memiliki ekspektasi bisa upgrade BCA biasa ke BCA digital, ya, jadinya agak kecewa, sih. Haha. Udah siap-siap upgrade tapi ternyata kudu bikin rekening lagi, ya, rasanya kok jadi kebanyakan rekening, yekan..

Baca juga: Kisah Presdir BCA Jahja Setiaatmadja Pusing Gara-Gara Tagihan Kartu Kredit

Jago – Bank Jago

Digital banking yang lahir dari tangan dingin Jerry Ng, bankir senior yang tercatat sebagai orang terkaya nomer 7 di Indonesia melahirkan juga Jenius. Jago diluncurkan tahun 2021. Gampang banget jadi nasabah. Cukup download aplikasi di smartphone lalu masukkan data-data identitas diri, verifikasi cukup memakai online video call. Langsung, deh, jadi rekening.

Apa yang membuat Jago istimewa?

  1. Fitur yang membuat Jago berbeda dengan Jenius, adalah kehadiran fitur Kantong alias Pocket. Fitur ini memungkinkan nasabah bisa memisahkan uang mereka untuk berbagai keperluan sesuai perencanaan budget. Asyik, ya.
  2. Bisa multirekening, joint rekening, dan terintegrasi dengan Tokopedia dan Bibit. O, iya, Jago ini 22% sahamnya dimiliki oleh GoJek, jadi, ya, ke depan kita akan banyak melihat integrasi yang akan menguntungkan pengguna setia Gojek dan grup (Tokopedia termasuk, ya). Jago juga sudah menggandeng Bibit untuk melengkapi fitur investasi reksa dana.
  3. Di luar dua hal itu, fiturnya tidak berbeda-beda amat dengan Jenius. Misalnya, gratis transfer dan top-up ke mana saja tanpa biaya, maksiaml 25x sebulan. Tarik tunai juga dibatasi 5x saja per bulan.
  4. Ada kartu debit virtual dan kartu debit fisik.

Kekurangannya apa?

Belum ada fitur valasnya. Dalam hal ini Jago masih ketinggalan dibanding Jenius dan Digibank DBS.

LINE Bank – Hana Bank

Bank asal Korea, Hana Bank, merilis lini digital banking pada tahun 2021 juga. Namanya Line Bank. Jelas sekali ini menyasar anak-anak Gen Z yang memang sangat akrab dengan aplikasi LINE untuk percakapan sehari-hari. Sebagai anak Whatsapp dan Xennial, saya pernah juga pakai LINE tapi lalu uninstall karena pegel ama notifnya yang banyak bener, wkk. Tampilan LINE Bank ini sebenarnya saya suka banget dengan warna-warna cerah neon dan bisa desain sendiri kartu debit. Unyu!

Apa yang membuat LINE Bank istimewa?

  1. Bebas tarik tunai dan transfer kemana saja tanpa fee dan tanpa kuota. Ini membuat LINE Bank unggul telak dibanding bank digital lain. Tapi, kita perlu sadar ini ‘tuh sifatnya promo pastinya ya, suatu saat pasti akan berakhir, haha. Tinggal lama-lamaan sampai kapan promo tanpa kuota ini bisa dinikmati.
  2. Bisa bikin deposito online mulai Rp1 juta saja! Wah, ini kabar gembira bagi kita yang ingin lekas mengunci duit biar ga bocor kemana-mana dalam deposito, tapi ga usah nunggu kekumpul Rp10 juta dulu, hehe. Oiya, interest-nya konon 4,5% per bulan (kudu dicek lagi, sih). Kalau iya, itu di atas bunga penjaminan LPS. LINE Bank juga memungkinkan kita bikin hingga 10 rekening deposito. Ntabb.
  3. Bisa multirekening dan custom login keyboard.
  4. Promonya mayan banyak. Bisa dicek di sini!
  5. Kartu debit bisa customized, pilih warna dan namanya gimana.

Kekurangannya apa, ya?

Belum ada link langsung ke rekening investasi. Belum tersedia kartu debit virtual juga. Tapi, dua hal itu sebenarnya bukan masalah kalau kita memang tidak punya keperluan linking dengan rekening investasi atau transaksi yang membutuhkan kartu debit virtual.

Bank digital makin meriah!

Di luar bank-bank digital di atas, masih ada lagi digital banking yang juga eksis, mulai dari TMRW yang dibesut oleh Bank UOB (2020), Nyala dari OCBC NISP (2019), Permata ME dari Bank Permata (2018), dan Neo Bank dari Bank Neo Commerce (2021).

Lalu, ada lagi D-Save dari Bank Danamon (2019), Octo Savers dari CIMB Niaga (2021), lalu SeaBank dari SeaBank Shopee grup (2021), MotionBank dari MNC Bank (2021), Wokee+ dari Bank KB Bukopin (2017), lalu tiga lagi yang hendak meluncur adalah Bank Aladin dari Bank Aladin Syariah, Bank Hijra dari Alami Group dan Buka Tabungan dari Bukalapak dan Standard Chartered Bank.

Wow, meriah sekali.

Di bawah ini saya lampirkan laporan perbandingan bank digital yang telah dirangkum oleh MONI, aplikasi pencatatan keuangan. Kamu bisa klik laporan lengkap di sini.

source: Moni.id
source: Moni.id
source: Moni.id

Comments

Banyak dibaca

Jakarta, Saya dan Seribu Cerita...

Darurat Literasi Finansial Mahasiswa di Kampus

Tarif Listrik Mahal, Turunkan Daya Listrik Jadi Solusi: Begini Cara Menurunkan Daya Listrik

Strategi Pengelolaan Keuangan Generasi Sandwich Tanpa Drama

Inflasi Tinggi Makin Mencekik, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Jastip Tipu-Tipu Menelan Korban Miliaran Rupiah: Waspadai Penipuan Jastip Skema Ponzi